Kupas Buku Sastra karya Yusri Fajar: Menelusuri dan Menggali Inspirasi Budaya Korea dalam Novel “Tamu Kota Seoul”

Kamis, 30 November 2023 UB Press mengadakan Kupas Buku Sastra “Tamu Kota Seoul” Inspirasi Budaya Korea dalam Novel. Acara yang berlangsung dalam ruang zoom ini menghadirkan salah satu penulis buku Tamu Kota Seoul, yaitu Yusri Fajar, S.S., M.A. Selain itu, pada acara ini juga menghadirkan Dyah Eko Hapsari, S.S., M.Hum. sebagai penelaah buku tersebut.

Acara ini, diawali dengan sambutan oleh Ketua Pusat HKI UB, Dr. Dian Eka Ratnawati, S.Si., M.Kom. Dalam sambutannya beliau mengharapkan buku ini menjadi inspirasi bagi penulis baru menghasilkan penulis baru dengan genre buku novel.

 

Setelah sambutan, acara dilanjutkan pada acara inti yaitu pemaparan isi buku. Masyarakat Korea dalam novel tersebut digambarkan dengan cara yang lebih kompleks dan realistis daripada novel-novel sebelumnya, misalnya, mengamati budaya Korea dengan cara yang dangkal atau memberitakan sensasi K-Pop. Sebaliknya, pembicara menekankan pentingnya pemahaman penulis terhadap konteks spesifik budaya Korea dalam novel dan hubungannya dengan berbagai fenomena budaya, seperti K-Pop, film dan TV Korea, masalah sosial, dan pengaruh Barat terhadap budaya Korea. Salah satu elemen yang menonjol dalam penggambaran novel ini tentang komunitas Korea adalah fokus pada pengembangan dan kompleksitas karakter. Dalam novel tersebut, tokoh utama dan karakter lainnya dikembangkan dengan cara yang dapat dipercaya dan realistis, bukan hanya bergantung pada pengamatan dangkal atau stereotip. Misalnya, adegan di mana protagonis menghadiri konser K-Pop di Seoul memberikan wawasan tentang bagaimana karakter tersebut mengagumi dan mengikuti idola K-Pop, tetapi juga bagaimana mereka juga sadar akan konteks sosial dan politik idola Korea.

Yusri Fajar, S.S., M.A. memaparkan tentang pentingnya menangkap secara akurat kompleksitas budaya Korea dalam sastra dan bagaimana hal ini dapat dilakukan dengan memahami konteks spesifik Seoul dan hubungannya dengan fenomena budaya seperti K-Pop, film, dan TV. Pembicara membahas konsep pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia. Selain itu, Pak Yusri juga berbicara tentang pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia, khususnya melalui penggunaan K-pop, make up, dan novel. Pembicara menyebutkan idola K-pop, yang telah menjadi populer di Korea, dan bagaimana novel-novel yang digunakan dalam pertukaran budaya mereka dianalisis dalam konteks budaya.

Yusri Fajar, S.S., M.A.juga membahas ketertarikannya pada sastra Korea kontemporer dan rencananya untuk berkolaborasi dengan seorang penulis Indonesia untuk mengerjakan tantangan yang berkaitan dengan penerbitan novel Korea-Indonesia. Pak Yusri menyimpulkan dengan menekankan pentingnya belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam sastra Korea.

Secara keseluruhan, pembicara menyoroti pentingnya memahami kedalaman dan kompleksitas budaya Korea, daripada melihatnya melalui lensa Barat. Penggambaran komunitas Korea dalam novel ini, menurut pembicara, merupakan contoh bagaimana hal ini dapat dilakukan secara efektif dalam karya sastra.

Mungkin Anda juga menyukai