Serangga PolinatorSerangga Polinator

serangga

Title     : Serangga Polinator

Writer            : Budi Purwatiningsih

Publisher           : Universitas Brawijaya Press

Edition           : I, Mei 2014

Thick               : 170 pages

ISBN              : 978-602-203-631-9

Price    : Rp 84.800

Insects are the largest species of fauna among other fauna. Noted there are at least 900,000 species of insects that spread across the world which consists of 350,000 species of beetles, butterflies 120,000 species and more than 75,000 species of flies and aphids (page 9). Benefits of insect itself is actually quite a lot of human life, although for this insect pest is often identified as disturbing. Insects could serve as bio-indicators of ecological capable of maintaining food chains in an ecosystem.

Basically, insects and plants have a close reciprocal relationship, whether it’s a relationship that is mutually beneficial, adverse, or neutral. Plants play an important role in the process of photosynthesis to provide energy that can be utilized by other organisms, including insects. A plant can consist of many microhabitat that microhabitat leaves, leaf, stem wood, to the roots of plants. The structure of the complex plant will attract more and more insect natural enemies to be associated with the plant (page 28). Insects require wild plants cover the ground as he places breeding habitat and shelter.

Insects can also function as an intermediary marriage crops in agriculture. Insects are a means of crop pollination is referred to as insect pollinators. Pollination is an essential process and influence the formation of seeds and genetic variation in offspring. Research shows that the insect is able to increase the yield of fruit. Visit bees, flies and ants influential in increasing fruit crop distance (page 16). Pollinator insects are usually interested in the outer coat plants sticky and shiny. Pollination occurs when the insects come in contact with the plants flower pollen (pollen) attached to the body and then the pollen will be transferred to the flower pistil.

This book comes with a study about the use of insect pollinators to support agricultural activities. In particular, the discussion in this book targeting the empowerment of pollinator insects in apple plantation ecosystem management. His background was discovered facts on the ground that a decline in the quality of apple production caused by several factors, namely: the increased use of pesticides and chemical fertilizers, the high price of fertilizer, lack of insect populations as pollinators, and at least refugia plants commonly used as a habitat for insect pollinators . Pollinator insects are seen as the solution of these problems.

Readers of this book can find out in detail about the insects as pollinators apples, insect community structure in plant ground cover around the apple orchard in the spring and summer fruit, relationship insect pollinator abundance and diversity with environmental factors, perceptions of local communities to the preservation of insect pollinators on plant ground cover around the apple plantations, and relations with the public perception of the community structure of pollinator insects on plants cover the ground in the preservation of cultural ecosystem apple. This should be supported by the depiction in the form of graphs and indexes that facilitate the reader to understand the contents of this book. (ajm)serangga

Judul Buku     : Serangga Polinator

Penulis            : Budi Purwatiningsih

Penerbit           : Universitas Brawijaya Press

Cetakan           : I, Mei 2014

Tebal               : 170 halaman

ISBN              : 978-602-203-631-9

Harga Buku    : Rp 84.800

Serangga merupakan spesies fauna terbesar diantara fauna-fauna lainnya. Tercatat paling tidak ada 900.000 spesies serangga yang tersebar di dunia yang terdiri dari 350.000 spesies kumbang, 120.000 spesies kupu dan lebih dari 75.000 spesies lalat dan kutu daun (halaman 9). Manfaat dari serangga sendiri sebenarnya cukup banyak bagi kehidupan manusia, walaupun selama ini serangga sering diidentikkan sebagai hama yang mengganggu. Serangga bisa berfungsi sebagai bioindikator ekologis yang mampu menjaga rantai makanan dalam suatu ekosistem.

Pada dasarnya, serangga dan tanaman memiliki hubungan timbal balik yang erat, entah itu hubungan yang saling menguntungkan, saling merugikan, ataupun netral. Tanaman berperan penting dalam proses fotosintesis untuk menyediakan energy yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, termasuk serangga. Sebuah tanaman dapat terdiri dari banyak microhabitat yaitu microhabitat daun, pucuk daun, batang kayu, hingga akar tanaman. Struktur tumbuhan yang komplek akan menarik semakin banyak serangga musuh alami untuk berasosiasi dengan tumbuhan tersebut (halaman 28). Serangga memerlukan tanaman liar penutup tanah sebagai habitatnya tempat dia berkembang biak dan bernaung.

Serangga juga bisa berfungsi sebagai perantara perkawinan tanaman pada bidang pertanian. Serangga yang menjadi sarana penyerbukan tanaman ini disebut sebagai serangga pollinator. Penyerbukan merupakan proses yang esensial dan berpengaruh terhadap pembentukan biji dan variasi genetic keturunannya. Penelitian menunjukkan bahwa serangga mampu meningkatkan hasil buah. Kunjungan lebah, lalat dan semut berpengaruh dalam meningkatkan buah tanaman jarak (halaman 16). Serangga pollinator biasanya tertarik pada mantel luar tanaman yang lengket dan mengkilap. Polinasi terjadi ketika serangga bersentuhan dengan  bunga tanaman lalu tepung sari (polen) menempel pada tubuhnya dan selanjutnya polen tersebut akan ditransfer ke putik bunga.

Buku ini hadir dengan kajian seputar pemanfaatan serangga pollinator untuk mendukung kegiatan pertanian. Secara khusus, bahasan dalam buku ini menyasar pada pemberdayaan serangga pollinator dalam pengelolaan ekosistem perkebunan apel. Latar belakangnya adalah ditemukan fakta di lapangan bahwa terjadi penurunan kualitas produksi apel disebabkan oleh beberapa factor, yaitu: peningkatan penggunaan pestisida dan pupuk  kimia, mahalnya harga pupuk tanaman, kurangnya populasi serangga sebagai pollinator, dan sedikitnya tanaman refugia yang biasa dijadikan sebagai habitat dari serangga pollinator. Serangga pollinator dilihat sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut.

Pembaca buku ini dapat mengetahui dengan rinci tentang serangga sebagai pollinator buah apel, struktur komunitas serangga pada tumbuhan penutup tanah di sekitar kebun apel pada musim bunga dan musim buah, hubungan kelimpahan dan diversitas serangga pollinator dengan factor lingkungan, persepsi masyarakat local terhadap kelestarian serangga pollinator pada tumbuhan penutup tanah di sekitar perkebunan apel, dan hubungan persepsi masyarakat dengan struktur komunitas serangga pollinator pada tumbuhan penutup tanah dalam upaya pelestarian ekosistem budaya apel. Kesemuanya didukung dengan penggambaran dalam bentuk grafik dan indeks yang mempermudah pembaca memahami isi buku ini. (ajm)

Admin Sosmed UB Press
Admin Sosmed UB Press
Articles: 452

Leave a Reply